Sejak memasang "dark" theme, saya cenderung menjadi malas menulis. Untuk sementara, dark theme saya disable dulu yaa. Terima kasih (^_^) (bandithijo, 2024/09/15) ●
STEP 6 : Create User, Password and Hostname
6.1 User and Password
Secara default, Arch Linux yang telah kita install telah memiliki akun, yaitu root
. Yang ditandai dengan tanda #
pada Terminal. Dan saat ini pun kita sedang menggunakan akun root
. Namun akun ini secara default belum memiliki password. Oleh karena itu kita perlu bahkan lebih ke-harus mengeset password untuk akun root
.
# passwd root
Kemudian, masukkan password untuk akun root
. Karakter password memang tidak akan ditampilkan. Kamu akan diminta memasukkan password yang sama, sebanyak dua kali. Dan jangan sampai lupa, karena akun root
ini adalah akun yang sangat penting.
New password:
Retype new password:
passwd: password updated successfully
Kita sudah membuat password untuk akun root
. Namun, untuk pengunaan sehari-hari sebaiknya kita tidak menggunakan akun ini. Sangat direkomendasikan untuk membuat akun user
. Caranya sebagai berikut.
Buat group sudo
terlebih dahulu.
# groupadd sudo
Kemudian buat username.
# useradd -m -G sudo,wheel,storage,power,input,network,video bandithijo
Saya menggunakan username bandithijo. Kamu dapat mengganti dengan username yang kamu inginkan. Sebagai catatan username haruslah berupa karakter huruf, lowercase (huruf kecil), dan tidak boleh ada spasi.
Setelah membuat akun user
, kita akan mengeset password untuk user baru ini.
# passwd bandithijo
New password:
Retype new password:
passwd: password updated successfully
Masukkan password untuk akun bandithijo.
Selanjutnya, mengeset /etc/sudoers
. Kita akan mengaktifkan perintah sudo
agar dapat memiliki kemampuan seperti superuser.
Kemudian, edit file /etc/sudoers
.
# vi /etc/sudoers
Scrolling ke bawah dan cari # %sudo ALL = (ALL) ALL
. Lalu hapus tanda pagar #
untuk meng-_enable_-kan user yang termasuk dalam group sudo
dapat mengeksekusi semua command (perintah) pada Terminal. Hasilnya seperti contoh di bawah.
...
...
## Uncomment to allow members of group sudo to execute any command
%sudo ALL=(ALL) ALL
...
...
Simpan dan keluar.
Untuk Vi, simpan dengan :w!
untuk memaksa menyimpan perubahan pada file dengan read only permisson.
6.2 Hostname
Pada step ini, kita akan memberikan hostname pada sistem kita. Sebenarnya ini bukan hal yang crucial, namun karena ini komputer atau laptop pribadi kita, ada baiknya kita memberikan preferensi tersendiri.
Untuk mengkonfigurasi hostname
,
# echo 'arch.machine' > /etc/hostname
Perintah di atas akan menambahkan arch.machine
pada file /etc/hostname
.
Ganti dan arch.machine
, sesuai dengan keinginan kalian.
Kita dapat mengecek isi dari /etc/hostname
dengan menggunakan perintah $ cat /etc/hostname
.
Penamaan hostname
berbeda dengan penamaan pada username
. Pada hostname
, kita dapat menggunakan uppercase (kapital), angka, simbol dan tanpa spasi.
Oke, saat ini proses konfigurasi dasar dari sistem operasi Arch Linux sudah selesai. Namun, kita membutuhkan sistem operasi yang pengoperasiannya menggunakan GUI (Graphical User Interface) atau biasa dikenal dengan DE (Desktop Environment) agar kita dapat menggunakan sistem operasi ini dengan mudah. Karena saat ini, sudah sangat jarang ditemukan user yang masih menggunakan text mode atau WM (Window Manager) pada komputer atau laptop pribadinya. Meskipun saya termasuk yang malah ketagihan menggunakan WM.
Langkah selanjutnya adalah melihat apakah proses instalasi kita berhasil atau tidak. Kita akan melakukan reboot system untuk mengeceknya.
Namun sebelumnya, tambahkan dulu paket-paket di bawah ini. Agar memudahkan konektifitas jaringan. Saat kita sudah memasuki sistem dasar yang sudah kita bangun.
# pacman -S networkmanager
Aktifkan servicenya saat boot.
# systemctl enable NetworkManager.service
Penting agar sebelum melakukan restart, kita harus memasang comprehensive network manager, seperti NetworkManager, ConnMan, dan lain sebagainya.
Kalau tidak, saat kembali dari restart, kita tidak akan memiliki akses networking.
Untuk teman-teman yang sudah mahir, dapat menggunakan pilihan pengaturan networking sendiri.
Seperti menggunakan netctl, dhcp, atau untuk Wi-Fi: wpa_supplicant atau iwd.
Setelah itu exit dari arch-chroot.
# exit
Unmounting semua partisi yang sebelumnya kita mount ke direktori /mnt
.
# umount -R /mnt
Lalu restart.
# reboot
Saat proses restart, kita akan diminta untuk memasukkan password dari disk /dev/sda2 yang terenkripsi.
A password is required to access the volume volume: Enter passphrase for /dev/sda2: _
Setelah sampai di halaman login.
Arch Linux 5.10.4-1-arch2-1 (tty1)
arch login: _
Login dengan akun yang telah kita buat pada Step 6.1.
[bandithijo@arch ~]$ _
Kalau pada tahap ini kalian berhasil. Welcome to the BrotherHood !
Penulis
My journey kicks off from reading textbooks as a former Medical Student to digging bugs as a Software Engineer – a delightful rollercoaster of career twists. Embracing failure with the grace of a Cat avoiding water, I've seamlessly transitioned from Stethoscope to Keyboard. Armed with ability for learning and adapting faster than a Heart Beat, I'm on a mission to turn Code into a Product.
- Rizqi Nur Assyaufi