Sejak memasang "dark" theme, saya cenderung menjadi malas menulis. Untuk sementara, dark theme saya disable dulu yaa. Terima kasih (^_^) (bandithijo, 2024/09/15) ●
STEP 2 : Disk Partitioning
2.1 Mengecek UEFI Mode
Saya lebih prefer untuk menggunakan mode bios UEFI ketimbang mode bios Legacy. Untuk itu kita akan mengecek apakah kita sudah berada pada mode UEFI atau belum.
# ls /sys/firmware/efi
Kemudian perhatikan apakah terdapat direktori efivars
atau tidak. Jika ada, berarti kita sudah berada di jalan yang benar. Apabila belum, berarti kita harus mengeset ulang pengaturan pada BIOS dan merubahnya menjadi UEFI.
2.2 Mengatur Partisi Tabel
Kita akan membuat dua partisi. Yang pertama adalah partisi ESP (EFI System Partition) dan partisi /
(baca: root). Saya lebih prefer menggunakan satu partisi /
dan tidak memisahkan partisi /home
dari /
.
Mengapa saya tidak memisahkan partisi /home?
Karena saya tidak berniat untuk memasang distribusi sistem operasi GNU/Linux yang lain.
Pertama-tama kita harus mengetahui alamat blok dari hard drive yang akan kita partisi.
# lsblk -p
Pada kasus saya, storage device saya memiliki nama block sda
. Saya dapat mengetahui dari jumlah kapasitasnya.
Kemudian langkah selanjutnya adalah mempartisi hard disk. Terdapat banyak aplikasi yang dapat kita gunakan seperti parted
, fdisk
, gdsik
, cfdisk
, cgdisk
, dll. Namun pada dokumentasi ini saya akan menggunakan gdisk
.
# gdisk /dev/sda
Steps | Details |
---|---|
o↲ → Y↲ | => Membuat GPT |
n↲ → ↲ → ↲ → +512MiB↲ → EF00↲ | => Membuat ESP (EFI System Partition) |
n↲ → ↲ → ↲ → ↲ → 8E00↲ | => Membuat sisa block partisi menjadi / (8E00 adalah kode untuk LVM) |
p↲ | => Melihat tabel partisi |
w↲ → Y↲ | => Menulis table partition ke disk dan otomatis exit dari gdisk |
Sebelum kita write w
, saat kita memasukkan perintah p
, akan ditampilkan partisi tabel yang telah kita buat.
Number Start (sector) End (sector) Size Code Name
1 2048 1050623 512.0 MiB EF00 EFI system partition
2 1050624 20971486 9.5 GiB 8E00 Linux LVM
Setelah kembali ke prompt ArchISO shell #
, kita dapat mengecek apakah partisi kita telah berhasil dibuat atau tidak, dengan perintah.
# fdisk -l
Disk /dev/vda: 10 GiB, 10737418240 bytes, 20971520 sectors
Units: sectors of 1 * 512 = 512 bytes
Sector size (logical/physical): 512 bytes / 512 bytes
I/O size (minimum/optimal): 512 bytes / 512 bytes
Disklabel type: gpt
Disk identifier: 978C3EB8-984B-4189-BD33-F61A7272132B
Device Start End Sectors Size Type
/dev/sda1 2048 1050623 1048576 512M EFI System
/dev/sda2 1050624 20971486 19920863 9.5G Linux LVM
Akan terdapat detail keterangan bahwa kita menggunakan gpt dan terdapat 2 partisi /dev/sda1
(EFI System) dan /dev/sda2
(Linux LVM).
sda1
akan kita gunakan sebagai partisi /boot/efi
dan sda2
akan kita gunakan sebagai partisi /
.
Mengapa saya tidak menggunakan partisi SWAP?
Kalau ingin menggunakan SWAP, dapat kita tambahkan belakangan, setelah sistem kita jadi.
Saya juga lebih memilih menggunakan swapfile saja. Sehingga swapfile hanya akan saya buat apabila saya perlukan.
2.3 Mengenkripsi Partisi /dev/sda2
Pada saat ini, dimana semua orang mulai memperhatikan keamanan data, meskipun hanya laptop pribadi namun saya berusaha untuk tetap belajar mengerti bagaimana cara mengamankan data yang ada di dalam hard disk saya.
Pada dokumentasi instalasi ini saya akan menggunakan enkripsi pada partisi /dev/sda2
dan juga akan mengenkripsi direktori /home/username
. Mungkin bisa disebut ini keamanan kue lapis. Hehe
Aplikasi disk encryption yang saya pergunakan adalah LUKS (dm-crypt
).
# cryptsetup luksFormat /dev/sda2
Steps | Details |
---|---|
YES↲ | => Konfirmasi dengan YES huruf kapital |
***************** | => Masukkan password untuk enksripsi /sda2 |
***************** | => Konfirmasi password /sda2 |
Outputnya kira-kira seperti ini,
WARNING!
========
This will overwrite data on /dev/sda2 irrevocably.
Are you sure? (Type 'yes' in capital letters): YES
Enter passphrase for /dev/sda2:
Verify passphrase:
WARNING: Locking directory /run/cryptsetup is missing!
cryptsetup luksFormat /dev/sda2 10.05s user 1.22s system 43% cpu 25.939 total
Kita telah berhasil membuat /dev/sda2
terenkripsi dengan LUKS.
Tahap selanjutnya adalah mengkonfigurasi LVM pada /dev/sda2
. Untuk itu kita perlu membuka kembali /dev/sda2
yang baru saja kita enkripsi.
# cryptsetup luksOpen /dev/sda2 lvm
Kita akan diminta memasukkan password untuk mendecypt partisi.
Enter passphrase for /dev/vda2: _
Selanjutnya, membuat physical volume.
# pvcreate /dev/mapper/lvm
Membuat volume group.
# vgcreate volume /dev/mapper/lvm
Membuat logical volume dengan nama “root”.
# lvcreate -l 100%FREE volume -n root
Kita telah berhasil mengkonfigurasi LVM pada /dev/sda2
yang terenkripsi.
Kalau kita lihat skema partisinya.
# lsblk -p
NAME MAJ:MIN RM SIZE RO TYPE MOUNTPOINT
/dev/loop0 7:0 0 559.5M 1 loop /run/archiso/sfs/airootfs
/dev/sr0 11:0 1 682.3M 0 rom /run/archiso/bootmnt
/dev/vda 254:0 0 10G 0 disk
├─/dev/vda1 254:1 0 512M 0 part
└─/dev/vda2 254:2 0 9.5G 0 part
└─/dev/mapper/lvm 252:0 0 9.5G 0 crypt
└─/dev/mapper/volume-root 252:1 0 9.5G 0 lvm
Sekedar pengetahuan saja.
Unmounting.
Cara untuk meng-encrypt kembali atau unmount partisi dengan enkripsi, kita dapat menggunakan cara seperti ini:
# cryptsetup luksClose /dev/mapper/volume-root
# cryptsetup luksClose /dev/mapper/lvm
*Proses unmounting dilakukan dari partisi paling bawah.
Mounting.
Cara untuk men-decrypt kembali atau mount partisi dengan enkripsi, kita dapat menggunakan cara seperti ini:
# cryptsetup luksOpen /dev/sda2 lvm
Lihat nama volume group dan volume name.
# lvs
LV VG Attr LSize Pool Origin Data% Meta% Move Log Cpy%Sync Convert root volume -wi-a----- 9.48g
Nah, tinggal di mount logical volumenya.
# lvchange -ay volume/root
Atau, semua logical volume di volume group tersebut.
# lvchange -ay volume
2.4 Memformat Partisi
Setelah kita mengkonfigurasi partisi tabel, langkah selanjutnya adalah mem-format partisi sesuai tipe partisi yang telah kita buat. Terdapat dua file sistem yang akan kita gunakan, yaitu FAT32
dan EXT4
. File sistem FAT32
akan kita gunakan untuk /dev/sda1
yang merupakan partisi ESP (EFI System Partition). Sedangkan file sistem EXT4
akan kita gunakan untuk /dev/sda2
yang merupakan /
partisi.
Mem-_format_ partisi /dev/sda1
.
# mkfs.fat -F32 /dev/sda1
Mem-_format_ partisi /dev/sda2
.
# mkfs.ext4 /dev/mapper/volume-root
Untuk melihat apakah konfigurasi partisi kita telah sesuai atau tidak, kita dapat menggunakan perintah di bawah ini untuk melihat struktur dari tabel partisi.
# lsblk -p
NAME SIZE RO TYPE MOUNTPOINT
/dev/loop0 559.5M 1 loop /run/archiso/sfs/airootfs
/dev/sr0 682.3M 0 rom /run/archiso/bootmnt
/dev/sda 10G 0 disk
├─/dev/sda1 512M 0 part
└─/dev/sda2 9.5G 0 part
└─/dev/mapper/lvm 9.5G 0 crypt
└─/dev/mapper/volume-root 9.5G 0 lvm
Apabila telah sesuai, akan menampilkan susunan /dev/sda
pada kolom NAME, seperti yang terdapat pada tabel di atas.
Penulis
My journey kicks off from reading textbooks as a former Medical Student to digging bugs as a Software Engineer – a delightful rollercoaster of career twists. Embracing failure with the grace of a Cat avoiding water, I've seamlessly transitioned from Stethoscope to Keyboard. Armed with ability for learning and adapting faster than a Heart Beat, I'm on a mission to turn Code into a Product.
- Rizqi Nur Assyaufi