بسم الله الرحمن الرحيم

STEP 3 : Installing Arch Linux Base Packages

Arch Linux adalah salah satu distribusi sistem operasi yang proses instalasinya membutuhkan koneksi internet untuk mengunduh paket-paket yang terdapat pada server repositori.

3.1 Mounting Partition

Sebelum memasang base package terlebih dahulu kita akan memasang (mounting) dua partisi yang telah kita buat /dev/sda1 dan /dev/mapper/volume-root pada partisi /mnt untuk proses instalasi.

Mount partisi /dev/mapper/volume-root ke partisi /mnt.

# mount /dev/mapper/volume-root /mnt
NAME                          RM   SIZE RO TYPE  MOUNTPOINT
/dev/loop0                     0 559.5M  1 loop  /run/archiso/sfs/airootfs
/dev/sr0                       1 682.3M  0 rom   /run/archiso/bootmnt
/dev/sda                       0    10G  0 disk
├─/dev/sda1                    0   512M  0 part
└─/dev/sda2                    0   9.5G  0 part
  └─/dev/mapper/lvm            0   9.5G  0 crypt
    └─/dev/mapper/volume-root  0   9.5G  0 lvm   /mnt
Pertanyaan

Mengapa bukan partisi /dev/sda2 yang dimount ke /mnt?

Karena partisi /dev/sda2 sudah kita enkripsi, kemudian kita dekripsi menjadi /dev/mapper/volume-root. Maka hanya partisi yang telah didekripsi yang dapat kita mount untuk di-install base package.

Selanjutnya, membuat direktori /boot pada /mnt/boot.

# mkdir -p /mnt/boot

Mount partisi /dev/sda1 ke partisi /mnt/boot.

# mount /dev/sda1 /mnt/boot
NAME                          RM   SIZE RO TYPE  MOUNTPOINT
/dev/loop0                     0 559.5M  1 loop  /run/archiso/sfs/airootfs
/dev/sr0                       1 682.3M  0 rom   /run/archiso/bootmnt
/dev/vda                       0    10G  0 disk
├─/dev/vda1                    0   512M  0 part  /mnt/boot
└─/dev/vda2                    0   9.5G  0 part
  └─/dev/mapper/lvm            0   9.5G  0 crypt
    └─/dev/mapper/volume-root  0   9.5G  0 lvm   /mnt
Perhatian

Proses mounting di atas harus berurutan dan tidak dapat dibolak-balik. Misal, mounting /dev/sda1 /mnt/boot partisi terlebih dahulu. Apabila hal ini dilakukan akan menyebabkan kegagalan saat instalasi bootloader.

Setelah partisi yang kita siapkan telah kita mounting, langkah selanjutnya adalah kita akan menggunakan pacstrap script untuk menginstal base package Arch Linux.

# pacstrap /mnt base base-devel linux linux-headers linux-firmware archlinux-keyring

Pada proses instalasi di atas saya menambahkan base-devel package. Proses instalasi ini akan berjalan lumayan lama. “Total download size” saat dokumentasi ini dibuat adalah 418.26 MiB.

Saya juga menambahkan kernel linux beserta linux-headers (yang biasanya diperlukan oleh paket seperti virtualbox, dll), serta linux-firmware. Karena pada berita ini, (New kernel packages and mkinitcpio hooks 2019-11-10), paket linux sudah dipisahkan dari group base. Tentunya ini merupakan keuntungan untuk yang ingin menggunakan paket kernel yang lain, seperti kernel linux-lts, linux-hardened dan linux-zen.

Apabila proses pacstrap telah selesai, langkah selanjutnya adalah generate fstab.

# genfstab -U /mnt > /mnt/etc/fstab

Perintah ini bertujuan untuk mounting blok partisi mana yang akan di-mounted saat sistem di-bootup. Kita bisa mengecek apakah hasil dari generate fstab dengan perintah # cat /mnt/etc/fstab.

Hasil dari generate fstab tersebut adalah sebagai berikut :

FILE/mnt/etc/fstab
# /dev/mapper/volume-root
UUID=be69e81c-90aa-4db9-be19-1444ecb76a35       /               ext4            rw,relatime     0 1

# /dev/vda1
UUID=3834-9DA2   /boot   vfat    rw,relatime,fmask=0022,dmask=0022,codepage=437,iocharset=iso8859-1,shortname=mixed,utf8,errors=remount-ro       0 2

Kita dapat melihat /dev/sda1 dan /dev/mapper/volume-root, artinya mounting partisi dan generate fstab telah berhasil dan benar. Karena apabila proses mouting pada Step 3.1 salah, maka hasil generate fstab juga akan salah. Misal, tidak terdapat partisi /boot yaitu /dev/sda1, maka apabila terjadi seperti ini, akan berdampak pada kegagalan saat proses instalasi bootloader.

Setelah kita selesai meng-install base package, langkah selanjutnya adalah konfigurasi komponen-komponen lain yang diperlukan oleh sistem operasi seperti Bootloader, Time Zone, Locale, Hostname, Username, Passwords, dll.

Untuk masuk ke dalam sistem yang sudah kita install kita akan berpindah dari root Arch Installer ke root Arch sistem yang baru saja kita buat.

Caranya dengan menggunakan chroot (change root).

# arch-chroot /mnt
Informasi

Apabila perintah di atas berhasil, makan kalian dapat melihat perubahan pada username dan hostname yang terbungkus oleh tanda [ ... ]. Artinya kita telah masuk ke dalam root sistem yang baru saja kita install.

Sebelum arch-chroot.

root@archiso ~ #

Setelah arch-chroot.

[root@archiso /]#

Pada tahap ini, kita dapat bergerak ke step selanjutnya.


Penulis

bandithijo

My journey kicks off from reading textbooks as a former Medical Student to digging bugs as a Software Engineer – a delightful rollercoaster of career twists. Embracing failure with the grace of a Cat avoiding water, I've seamlessly transitioned from Stethoscope to Keyboard. Armed with ability for learning and adapting faster than a Heart Beat, I'm on a mission to turn Code into a Product.

- Rizqi Nur Assyaufi

d98d8237fef8f1017d0be931b6e291341cbe6ca8