بسم الله الرحمن الرحيم

Prakata

Sejak masih menggunakan Arch Linux pada Macbook Pro 8.1, saya sudah tidak menggunakan GRUB sebagai bootloader, melainkan Gummiboot. Ini adalah kali pertama saya menggunakan bootloader ini, karena selama menggunakan distribusi sistem operasi yang lain, selalu menggunakan GRUB sebagai default bootloader.

Setelah menggunakan Thinkpad X260, saya pun memutuskan untuk menggunakan kembali gummiboot yang saat ini sudah berganti nama menjadi systemd-boot.

Alasan menggunakan systemd-boot?

Mudah untuk saya konfigurasi. Karena sudah pernah mencobanya saat masih menggunakan Macbook Pro 8.1.

Sudah terdapat bersama paket systemd, tidak perlu menambahkan paket yang lain, seperti halnya GRUB. Jadi, kenapa tidak digunakan saja. Hehe. Mengikuti filosofi dari Arch Linux, Keep It Simple Stupid.

Apa yang menjadi kekurangan dari systemd-boot?

Hanya dapat membaca/menjalankan EFI excutable seperti: Linux Kernel EFISTUB, UEFI Shell, GRUB, dan Windows Boot Manager.

Konfigurasi

Satu Kernel

Saat proses instalasi Arch Linux, saya hanya menggunakan satu buah kernel, yaitu kernel vanilla.

Saya akan menunjukkan isi dari konfigurasi file /boot/loader/loader.conf yang saya meiliki.

$ cat /boot/loader/loader.conf
FILE/boot/loader/loader.conf
timeout 0
editor 0
default arch

Terlihat pada tanda yang saya marking, bahwa file loader ini akan memanggil file konfigurasi lain yang bernama arch yang merupakan kependekan dari arch.conf.

File ini berada pada /boot/loader/entries/arch.conf.

Saya akan menunjukkan isi dari konfigurasi file arch.conf yang saya gunakan.

FILE/boot/loader/entries/arch.conf
title    Arch Linux
linux    /vmlinuz-linux
initrd	 /intel-ucode.img
initrd   /initramfs-linux.img
options	 root=PARTUUID=327fd9bc-2e55-4649-b801-2b66819fe70b rw irqpoll hpet=disable

Di sini, saya hanya menggunakan satu buah kernel untuk dipanggil. Dapat dilihat pada bagian initrd /initramfs-linux.img.

Lantas bisa tidak apabila kita memasang dua kernel, misalkan kernel linux-lts dan menampilkan pilihannya pada systemd-boot?

Jawabannya, tentu saja bisa.

Menambahkan Pilihan Kernel

Untuk menambahkan pilihan kernel pada systemd-boot caranya cukup mudah.

Hanya tinggal membuat file konfigurasi satu lagi pada direktori /boot//loader/entries. Misalnya file ini akan saya beri nama arch-lts.conf.

Saya asumsikan teman-teman sudah memasang linux kernel satu lagi. Misal dalam kasus saya linux-lts.

Kita tinggal mengambil contekan dasarnya dari file arch.conf

$ cd /boot/loader/entries
$ sudo cp arch.conf arch-lts.conf

Nanti, akan terbuat file baru dengan nama arch-lts.conf.

Selanjutnya kita perlu memodifikasi nama dari beberapa value yang ada di dalam file konfigurasi ini.

$ sudo vim 
FILE/boot/loader/entries/arch-lts.conf
title    Arch Linux LTS
linux /vmlinuz-linux-lts
initrd /intel-ucode.img
initrd /initramfs-linux-lts.img
options root=PARTUUID=327fd9bc-2e55-4649-b801-2b66819fe70b rw irqpoll hpet=disable

Pada bagian yang saya marking, adalah bagian-bagian yang saya rubah dengan nama kernel yang saya gunakan. Dalam hal ini linux-lts.

/boot/loader/
.
├── entries
│   ├── arch.conf
│   └── arch-lts.conf
└── loader.conf

Apabila kita ingin menggunakan kernel zen, tinggal diganti atau ditambahkan lagi file konfigurasinya saja.

Sangat easy busy bukan?

Pertanyaan

Apakah Maksud dari RW, IRQPOLL, dll yang Berada pada Akhir Baris Options?

Maksud dari nilai-nilai tersebut adalah, Kernel Parameters.

Sangat mudah sekali untuk menambahkan kernel parameter pada systemd-boot.

Hanya seperti itu saja, dengan menambahkan nilai-nilai parameter yang ingin kita gunakan pada akhir dari baris options.

Cara Menggunakannya

Karena saya menggunkaan nilai timeout pada konfigurasi /boot/loader/loader.conf bernilai 0. Hal ini menyebabkan menu dari pilihan kernel tidak akan ditampilkan. Saya melakukan ini karena saya tidak memerlukan untuk selalu melihat pilihan ini.

Lantas, untuk melihat pilihan menu kernel dari systemd-boot, cukup dengan menekan berulang-kali tombol SPACE.

Tips Menambah Kernel

Beberapa bulan terakhir ini banyak dari teman-teman yang saya dapati baru bermigrasi menggunakan Arch Linux.

Saya akan membagikan tips sebagai pengguna yang lebih dahulu mencicipi Arch Linux sejak pertengahan 2016.

Jangan Sekedar Menambahkan Kernel

Apabila teman-teman ingin menggunakan kernel selain kernel linux, jangan sekedar menambahkan paket kernelnya saja. Ada beberapa hal yang setidaknya perlu teman-teman perhatiakan.

Kernel Headers

Apabila teman-teman menggukanan VirtualBox, aplikasi ini membutuhkan Kernel Headers. Tentu saja VirtualBox akan menampilkan pesan-pesan merah pada proses booting apabila teman-teman tidak memasang kernel headers.

Setiap dari paket kernel, memiliki kernel headers masing-masing.

Misal:

  1. Kernel: linux, Headers: linux-headers
  2. Kernel: linux-lts, Headers: linux-lts-headers
  3. dll.

Jadi, jangan lupa! untuk memasang paket kernel headers nya juga.

VirtualBox Host Module

Masih berhubungan dengan aplikasi VirtualBox. Apabila teman-teman menggunakan Arch Linux sebagai host untuk VirtualBox, jangan lupa untuk menambahkan paket bernama virtualbox-host-modules-arch, ini untuk teman-teman yang menggunakan kernel linux.

Namun, untuk yang menggunakan kernel selain linux, misal linux-lts, linux-zen, linux-ck, dll. Paket host module yang digunakan adalah virtualbox-host-dkms.

VirtualBox Host Modules
Kernel yang Digunakan
virtualbox-host-modules-arch linux
virtualbox-host-dkms linux-lts, linux-zen, linux-ck

ACPI Module

Tidak hanya paket VirtualBox saja yang membutuhkan module yang berbeda apabila kita menggunakan kernel selain linux. ACPI juga memmerlukan module yang berbeda.

Langsung saja saya berikan tabelnya agar mudah dipahami.

ACPI Modules
Kernel yang Digunakan
acpi_call linux
acpi_call-dkms linux-lts, linux-zen, linux-ck

Pesan Penulis

Tidak bosan-bosan saya mengingatkan,

Sebaik-baik dokumentasi adalah dokumentasi yang ditulis/dibuat langsung oleh developer pengembang dari aplikasi/distribusi yang bersangkutan.

Tulisan ini bukan untuk memberikan tandingan dari dokumentasi resmi yang sudah ada, melainkan sebagai ulasan dan catatan pribadi hasil berekplorasi saya terhadap aplikasi/distribusi yang saya pergunakan sehari-hari.

Apabila terdapat kekeliruan pada tulisan ini, silahkan merujuk pada sumber-sumber referensi yang sudah saya sertakan di bawah.

Sepertinya segini saja catatan mengenai systemd-boot.

Mudah-mudahan dapat bermanfaat bagi teman-teman yang memerlukan.

Referensi

  1. wiki.archlinux.org/index.php/Arch_boot_process#Boot_loader
    Diakses tanggal: 2019/02/13

  2. wiki.archlinux.org/index.php/Systemd-boot
    Diakses tanggal: 2019/02/13


Penulis

bandithijo

My journey kicks off from reading textbooks as a former Medical Student to digging bugs as a Software Engineer – a delightful rollercoaster of career twists. Embracing failure with the grace of a Cat avoiding water, I've seamlessly transitioned from Stethoscope to Keyboard. Armed with ability for learning and adapting faster than a Heart Beat, I'm on a mission to turn Code into a Product.

- Rizqi Nur Assyaufi

d98d8237fef8f1017d0be931b6e291341cbe6ca8